Home
News

Orang-orang yang Mengganti Haluan Karir Adalah Karyawan yang Tepat

Natasha Murashev adalah kandidat yang dicari oleh hampir semua tim teknik. Sekarang ini dia adalah seorang teknisi iOS di Capital One Labs San Francisco, dengan pengalaman teknisi full-stack software di startup internal Hearst Corporation di Manila. Dia menyebut dirinya “si gila pengetahuan” dan menggunakan waktu luangnya untuk membangun aplikasi, menulis blog tentang coding, dan mengajar kelas pemula sampai memprogram iOS bersama komunitas San Fransisco. Ambisinya memang bergerak di bidang pengembangan software dan dia memang bintang yang sedang bersinar di bidangnya.

Tapi latar belakang pendidikan Natasha bukanlah teknik dan ilmu komputer – kenyataannya, ia belum pernah menyentuh sederet kode sampai beberapa tahun karirnya. Setelah lulus dari Northwestern University dengan gelar psikologi tahun 2008, ia bergabung dengan SBI sebagai staff operations specialist – lalu pindah ke Google sebagai sales operations coordinator.

Di tahun 2011, setelah menjadi salah satu pendiri sebuah startup, ia menyadari passion-nya di bidang coding.

Dia mulai belajar dengan menyelesaikan kuliah online gratis Stanford CS196A, lalu mempelajari pemprograman Ruby melalui RubyLearning.org. Setelah menyelesaikan Dev Bootcamp, sebuah program pelatihan untuk para developer yang aspiratif, Natasha akhirnya mendapatkan perannya sebagai teknisi software.

Para perekrut harus melakukan pencarian secara aktif untuk menemukan kandidat dengan riwayat karir yang luas seperti ini. Orang-orang seperti Natasha adalah orang-orang yang bermotivasi tinggi, independen, dan sangat pekerja keras – penuh semangat tentang apa yang mereka kerjalan dan sangat fokus pada target. Keahlian seperti ini akan terus dibutuhkan, seiring dengan mereka yang akan terus mencoba memperluas ilmu dan beradaptasi dengan kondisi dunia yang bergerak dinamis. Berikut adalah 3 alasan lainnya mengapa orang-orang yang mengganti haluan karirnya adalah orang yang tepat.

Orang yang mengganti haluan karirnya bisa membuka perspektif baru dan menambah tingkat kreativitas untuk segenap tim

Jeannie Yang, Chief Product & Design Officer Smule – sebuat startup teknologi di bidang aplikasi musik inovatif—telah merekrut banyak anggota tim baru dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Salah satu anggota tim desainnya ada yang berlatar belakang psikologi kognitiv, arsitektur, bahkan datang dari industri fashion.

“Akan memberikan sebuah dialog yang kaya saat berdiskusi di dalam tim ketika merakit sebuah tim yang datang dari perspektif yang berbeda,” kata Yang dalam sebuah interview. “Di beberapa waktu, mungkin akan teradi beberapa bentrokan, tapi situasi ini sering kali memberikan hasil yang luar biasa kreatif.”

Ketika Yang memulai membangun timnya, perekrut mengirim banyak resume seperti kebanyakan dan dengan latar belakang desain. Di atas kertas, para kandidat ini terlihat hebat, jelasnya – “tapi seperti ada sesuatu yang hilang.”

Yang menyadari bahwa ‘sesuatu’ itu adalah komitmen tim-nya untuk misi dan nilai-nilai bersama – untuk Smule, ‘sesuatu’ itu adalah passion terhadap musik.

Orang yang mengganti haluan karirnya adalah orang-orang yang ambisius tentang tujuan tertentu

Ketika Yang merekrut anggota team untuk Smule, dia melihat jauh, bukan sekedar resume, tetapi edukasi, dan sejarah karir mereka – dia memberikan perhatian khusus pada hobi dan project sampingan mereka.

“project-project tersebutlah yang membantu saya mengerti cara berpikir dan apa yang mereka senang kerjakan,” kata Yang.

Banyak orang yang melakukan perubahan karir membuka passion mereka di kemudian hari – dan daripada tetap berada di jalur awal karirnya – mereka mencoba untuk sesuatu yang baru. Keputusan ini bisa jadi menakutkan – dan agak sedikit beresiko. Tapi Ini adalah pertanda bahwa sang kadidat benar-benar menyukai apa yang sedang ia lakukan.

“Mereka Ini adalah orang-orang yang termotivasi untuk belajar,” menurut Yang.

Kandidat-kandidat ini memberikan energi, antusiasme, dan ide-ide baru untuk membentuk sebuah tim – bahkan tim yang kuat akan tumbuh dengan kuat pula seiring dengan bergabungnya orang-orang seperti mereka.

Orang yang mengganti haluan karirnya menginspirasi anggota tim yang lain untuk menjadi seorang mentor

Yang menjelaskan bahwa keputusannya untuk memperkerjakan orang-orang yang melakukan perubahan karir kadang-kadang sangat beresiko.

“Ada resiko di kedua belah pihak,” jelas Yang. “Karyawan baru mungkin menemukan masalah untuk beradaptasi dengan tim dan organisasi yang baru atau menggali bahwa perannya yang baru tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya.”

Sebelum memperkerjakan orang-orang yang melakukan perubahan karir, tim harus memastikan bahwa mereka mempunyai program pelatihan dan apapun yang dibutuhkan di tempat kerja. Anggota tim baru sebaiknya jangan terlalu berharap untuk bekerja penuh di hari pertama, dan tidak dibiarkan untuk “mencari tau” sendirian.

Di Smule, Yang memastikan bahwa semua karyawan baru akan didampingi oleh karyawan yang telah berpengalaman.

“Kami akan memastikan setiap orang -- terutama orang-orang yang melakukan perubahan karir ini -- mempunyai seseorang untuk diobservasi untuk project yangs edang berjalan,” katanya. “ Kami menjelaskan project-project dan tugas-tugas agar anggota tim yang baru tetap merasa dibutuhkan di dalamnya.”

Yang menganjurkan agar para manager perekurtan agar perusahaan tidak mempunyai terlalu banyak karyawan baru di satu waktu yang bersamaan. Di Smule, ia membawa karyawan baru satu demi satu agar mereka mendapatkan perhatian dan pelatihan yang dibutukna untuk menuju sukses. Di luar hasil yang diharapkan, karyawan yang ada mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan perkerjaannya – baik para karyawan baru dan karyawan yang telah berpengalaman dapat tumbuh bersama.

Pertimbangan Terakhir

Orang-orang yang melakukan perubahan karir memberikan perspektif baru untuk membentuk perusahaan dan tim – tapi mereka membutuhkan pelatihan dan sumber-sumber untuk mencapai potensi mereka yang sesungguhnya. Menurut Yang, bagaimana pun, tantangan seperti ini patut dicoba – mereka adalah individu-individu yang para perekrut inginkan untuk bergabung di dalam tim mereka.

“Orang-orang yang merubah haluan karirnya mempunyai gerakan dan passion yang luar biasa,” ungkapnya.