Home
News

Faktor "X" Rekrutmen: Citra dan Etika

Kemunculan berbagai teknologi yang memudahkan proses rekrutmen kerja membuat semakin terbuka lebarnya kesempatanmu untuk mendapatkan panggilan interview. Namun, karena kemudahan ini dirasakan oleh semua orang, artinya persaingan untuk merebut sebuah kursi di perusahaan semakin bertambah.

Kemunculan berbagai teknologi yang memudahkan proses rekrutmen kerja membuat semakin terbuka lebarnya kesempatanmu untuk mendapatkan panggilan interview. Namun, karena kemudahan ini dirasakan oleh semua orang, artinya persaingan untuk merebut sebuah kursi di perusahaan semakin bertambah.

Maka dari itu, kamu sebagai kandidat memerlukan kehadiran sebuah Faktor "X" sebagai pembeda demi mengunci posisi yang diinginkan.

Apakah yang dimaksud dengan Faktor "X" tersebut?

Rekrutmen adalah Kontes

Dalam sebuah kontes, hampir seluruh peserta bisa dipastikan memiliki hard skills yang mumpuni. Contohnya, sebuah ajang lomba menyanyi di televisi akan diikuti oleh peserta dengan kemampuan bernyanyi yang baik, tetapi tidak semua peserta bisa menjadi juara.

Selain kemampuan bernyanyi, peserta juga harus mampu meraih dukungan juri dan penonton televisi. Peserta yang memiliki citra positif karena menunjukkan etika yang baik pada umumnya lebih mudah mengambil hati dan menjadi favorit.

Hal tersebut juga berlaku dalam proses rekrutmen. Seorang kandidat bisa saja memiliki hard skills yang baik, tetapi citra memainkan peran yang sangat besar dalam memenangkan hati perusahaan. Maka dari itu, dalam rekrutmen kamu perlu membangun citra yang positif dengan memperlihatkan etika yang baik.

Berikut beberapa tips yang dapat kamu ikuti untuk membangun citra dan etika dalam rekrutmen:

1. Jadilah Kandidat Siaga

Cara Menjadi Kandidat Siaga

Setelah melamar ke sebuah lowongan, perusahaan dapat menghubungimu kapan saja dan lewat mana saja. Selalu cek semua kanal komunikasimu terutama yang telah tercantum di dalam CV, seperti WhatsApp, telepon, e-mail, dan pesan LinkedIn. Pastikan jangan ada panggilan terlewat. Ada lho, perusahaan yang enggan menghubungi lagi jika sudah tidak mendapatkan respon. Jangan sampai rezekimu terhambat karena telat balas, ya!

Tunjukkan citra bahwa kamu adalah seseorang yang siaga karena menghargai waktu orang-orang di sekitarnya.

2. Tutur yang Padu Padan

Jika sudah memastikan tidak ada panggilan terlewat, tentu selanjutnya kamu harus segera merespon panggilan tersebut. Gunakan bahasa yang sopan dan enak untuk disimak, karena ini menunjukkan bahwa kamu mementingkan kenyamanan penerima pesan. Terapkan kaidah penulisan yang tepat seperti penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan pastikan tulisan bersih dari typo.

Berikut contohnya:

English

"Good morning/afternoon/evening, [Recruiter's name].

Thank you for reaching out. I would love to explore further about the opportunity as a [job position] in your company. May I know what is the process I should follow for the next?

Regards,
[Your Name]"

Contoh lain:

  • "Thank you for your invitation to interview with [company name]. Yes, I am available on [day, date, month] at [time AM/PM]."
  • "Thank you for the invitation. I appreciate the opportunity and I look forward to meeting with [interviewer] on [date] at [time] in [location]."

Bahasa Indonesia

"Selamat pagi/siang/sore/malam, [Nama rekruter].

Terima kasih sudah menghubungi. Saya tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut tentang lowongan [posisi pekerjaan] di perusahaan ini. Apakah proses selanjutnya yang harus saya ikuti?

Hormat saya, [Nama Anda]”

Contoh lain:

  • “Terima kasih. Saya bersedia mengikuti proses rekrutmen di perusahaan ini.”
  • “Terima kasih atas undangan interview yang sudah diberikan. Saya dapat hadir pada [hari, tanggal, & jam].”
Selalu Periksa Ulang Tulisan

Jangan lupa untuk selalu periksa ulang tulisanmu sebelum dikirim, ya!

3. Perusahaanmu = Jodohmu

Sebagai seseorang yang sedang ingin berjodoh dengan sebuah perusahaan, tentunya kamu harus memperlakukan calon jodohmu dengan etika yang baik. Jangan sampai kamu melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan mereka, contohnya:

Mendadak Membatalkan Janji

Pada umumnya penjadwalan interview dari perusahaan bersifat negotiable. Jika ternyata kamu berhalangan untuk hadir, sampaikan maaf dan cobalah berkomunikasi untuk menemukan waktu yang lebih cocok.

Alangkah baiknya jika proses komunikasi ini tidak dilakukan terlalu mepet, karena pihak perusahaan perlu melakukan banyak persiapan dan pembatalan mendadak tentu akan merepotkan.

Ghosting

Ketika sedang bersama dengan calon jodoh, kadang ada saja alasan yang membuat kamu tidak ingin melanjutkan perjalanan. Jika ini terjadi, kamu berhak untuk mengundurkan diri dari proses tersebut. Namun, semua hubungan harus diakhiri dengan baik-baik guna menghindarkan kamu dari potensi masalah di masa depan.

Beranikan diri untuk sampaikan maaf dan kabar kepada perusahaan. Jangan tiba-tiba hilang, ya!

Kandidat Harus Selalu Berkomunikasi

Intinya, etika komunikasi adalah kunci.

Jika dapat menerapkan etika komunikasi, walaupun batal berjodoh dengan sebuah perusahaan saat ini, citra positif yang telah kamu bangun akan sangat berguna di kemudian hari.

Jadi, gimana? Sudah siap jadi kandidat dengan Faktor "X"?